Tampilkan postingan dengan label NASIONAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NASIONAL. Tampilkan semua postingan
Samawi Tuntut Fadli Zon Minta Maaf Secara Terbuka ke Mbah Moen

Samawi Tuntut Fadli Zon Minta Maaf Secara Terbuka ke Mbah Moen

Samawi Tuntut Fadli Zon Minta Maaf Secara Terbuka ke Mbah Moen

KOKOPNEWS.ID - Puisi Waketum Gerindra Fadli Zon yang berjudul 'Doa yang Tertukar' mengundang beragam reaksi. Khususnya para pendukung Capres Joko Widodo (Jokowi)- Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Isi puisi Fadli dianggap melecehkan Kiai NU Maimun Zubair (Mbah Moen).

Mbah Moen sebelumnya salah sebut nama saat hendak mendoakan Jokowi. Dalam doanya, Mbah Moen malah menyebut nama Prabowo. Namun, Mbah Moen diingatkan oleh Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy). Hal ini yang memicu Fadli membuat puisi tersebut.

Baca juga : TKN: Mbah Moen Salah Ucap soal Prabowo, Di-Framing Kubu Sebelah

Juru Bicara Solidaritas Ulama Muda Jokowi (SAMAWI), Nizar Ahmad Saputra menilai, Fadli Zon kerap kali melecehkan kiai dengan statemen maupun puisinya.

"Ini bukan untuk yang pertama kalinya Fadli Zon melecehkan Kiai NU. Sebelumnya Fadli Zon juga sempat melecehkan Kiai Yahya Staquf," ujar Nizar kepada wartawan, Selasa (5/2).

Nizar menilai, sebagai Wakil Ketua DPR, Fadli Zon harusnya menunjukkan sikap hormat kepada kiai dan juga ulama. Kesalahan yang diucapkan Kiai Maimun Zubair saat memanjaatkan doa harusnya tidak perlu dipolitisir atau bahkan ditanggapi dengan puisi nyinyir yang itu berkesan melecehkan seorang ulama.

"Jangan hanya karena Pilpres dan karena berbeda pilihan politik Fadli bisa seenaknya melecehkan ulama dengan statemen-statemennya," ungkapnya.

Baca juga : Viral Video Mbah Moen Sebut Prabowo dalam Doanya di Samping Jokowi, PPP Beri Penjelasan

Nizar menambahkan, santri-santri NU tidak akan diam jika ada ulamanya dihina atau dilecehkan. Karena bagaimanapun juga, selain sebagai guru dan tauladan kiai adalah simbol kehormatan para santri.

"Kiai itu tidak hanya simbol kehormatan, tapi juga spirit bahkan jiwanya para santri. Banyak santri kecewa dan marah jika kiainya dilecehkan," ujarnya.

Oleh karena itu, Nizar meminta kepada Fadli Zon untuk meminta maaf secara langsung dan terbuka kepada Kiai Maimun Zubair atas puisi yang telah dibuatnya dan dianggap melecehkan Kiai.

"Fadli Zon harus meminta maaf secara terbuka kepada Mbah Moen, kalau tidak kami akan menggerakkan santri dari seluruh Indonesia untuk mengepung gedung DPR dan menuntut Fadli Zon meminta maaf," ungkapnya.

Sebelumnya, Fadli membuat puisi atas polemik salah ucap Mbah Moen saat berdoa disamping Jokowi.

DOA YANG DITUKAR

doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral

doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar

doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik

Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah
Fadli Zon, Bogor, 3 Feb 2019 

[Merdeka/tribunsantri.com]
Selengkapnya
Menyerang Saat Kampanye, Jokowi: Perlu Ofensif, Masa 4 Tahun Diam Saja

Menyerang Saat Kampanye, Jokowi: Perlu Ofensif, Masa 4 Tahun Diam Saja

Menyerang Saat Kampanye, Jokowi: Perlu Ofensif, Masa 4 Tahun Diam Saja

KOKOPNEWS.ID - Calon Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) banyak mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyerang kubu lawan saat kampanye beberapa hari lalu. Jokowi menegaskan hal itu memang diperlukan.

Jokowi mengatakan, serangan yang dia lakukan sebagai bentuk ofensif terhadap isu yang dialamatkan ke dirinya. Dia mengatakan tak mau hanya berdiam saja.

Baca juga : Jokowi soal 'Kami Tidak Makan Jalan Tol : Yang Suruh Makan Jalan Tol Siapa? Sakit Perut Nantinya

"Ya kampanye kan perlu ofensif, masa kita 4 tahun suruh diam saja. Ya nggaklah. Jadi 4 tahun diam, masa suruh neruskan," kata Jokowi di kediaman Akbar Tandjung, Jl Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019).

Salah satu pernyatannya Jokowi yang dinilai menyerang kubu lawannya yakni, ada tim sukses yang mencoba mengadu domba dengan menggunakan propaganda ala Rusia. Istilah 'propaganda Rusia' ini kemudian ramai ditanggapi, termasuk pemerintah Rusia sendiri.

Baca juga : Jokowi Tidak Main-Main soal Istilah Propaganda Rusia

Terkait istilah propaganda Rusia itu, Jokowi menegaskan hal itu hanya terminologi dari artikel yang dia baca di Reins Corporation. Tidak ada hubungannya degan negara Rusia.

"Sehingga ya memang tulisannya seperti itu, bahwa yang namanya semburan kebohongan, semburan dusta, semburan hoaks itu bisa mempengaruhi dan membuat ragu dan membuat ketidakpastian. Dan itu biasanya di negara-negara lain tanpa didukung oleh data-data yang konkret ya memang seperti itu," jelas Jokowi.

"Sekali lagi ini bukan urusan negara kita dengan Rusia," imbuhnya. [detik]
Selengkapnya
Elektabilitas Prabowo-Sandi Stagnan, Timsesnya Jadi Nyinyir dan Main Drama

Elektabilitas Prabowo-Sandi Stagnan, Timsesnya Jadi Nyinyir dan Main Drama

Elektabilitas Prabowo-Sandi Stagnan, Timsesnya Jadi Nyinyir dan Main Drama

KOKOPNEWS.ID -  Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf menilai elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno stagnan karena ulah tim suksesnya yang kerap bersikap nyinyir dan bikin melodrama. Lain hal dengan elektabilitas Jokowi yang kian melejit jauh.

"Pak Jokowi tancap gas dan panen dukungan. Tapi, BPN justru sibuk nyinyir dan bikin melodrama. Elektabilitas yang stagnan membuat BPN Prabowo-Sandi seperti kehabisan akal. Akhirnya, muncul dua hal yang tidak mencerdaskan rakyat," kata Juru Bicara TKN, Ace Hasan Syadzily, Selasa (5/2/2019).

Menurut Ace, hal tidak mencerdaskan yang pertama ialah misalnya nyinyirnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kepada Jokowi soal sebutan Jancuk, membuat puisi soal slip of the tounge KH Maimun Zubair, mengomentari soal Jokowi dipatil udang, hingga soal Jan Ethes.

"Kedua, main melodrama untuk menarik perhatian pemilih. Coba kita gimana melodrama dirancang dengan memanfaatkan penahanan Ahmad Dani dan Buni Yani. Model seperti ini dilakukan saat kunjungan 1000 titik sandiwara. Inti permainan melodrama adalah permainan peran sebagai korban ketiadakadilan, dizalimi. Permainan yang lain adalah mendramatisasi suasana sedang terpuruk, krisis dan juga sedang dijajah asing," beber Ace.

Ace menegaskan, cara-cara semacam ini merupakan pembodohan bagi rakyat. Tidak ada ide, gagasan dan konsep segar yang ditawarkan. Itulah sebabnya mengapa elektabilitas Prabowo stagnan. [Okezone]
Selengkapnya
Kiai Ma'ruf Amin Bertemu Habib Ja'far Alkaff, Didoakan Menangi Pilpres

Kiai Ma'ruf Amin Bertemu Habib Ja'far Alkaff, Didoakan Menangi Pilpres

Kiai Ma'ruf Amin Bertemu Habib Ja'far Alkaff, Didoakan Menangi Pilpres

KOKOPNEWS.ID -  Cawapres KH Ma'ruf Amin menemui Habib Ja'far Alkaff di sela kunjungannya di Semarang, Jawa Tengah. Kiai Ma'ruf Amin berjanji akan bekerja menyatukan umat bila terpilih.

"Ya masalah-masalah gimana kita membangun hubungan umat, menyatukan umat. Bagaimana mengawal dan membangun negara RI bagaimana mengawal NKRI tetap aman dan supaya kita selamat dari berbagai marabahaya," ujar kiai Ma'ruf Amin di kediaman Habib Ja'far Alkaff di Kecamatan Gunungpati, Semarang, Selasa (5/2/2019). 

Baca juga : Ulama dan Kiai Kampung di Tangerang Deklarasi Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin

Kiai Ma'ruf menilai Habib Ja'far sebagai sosok istimewa. Habib Ja'far dinilainya sebagai tokoh berpengaruh di kalangan ulama, nahdliyin dan santri.

"Karena itu saya dalam kunjungan saya ke Semarang sekaligus juga bersilaturahim dengan beliau dan para kiai, para Habaib di sini sekaligus berbincang tentang berbagai masalah yang kita hadapi. Jadi itu sifatnya silaturahim saja," paparnya.

Kiai Ma'ruf mengaku berbicara spesifik dengan Habib Ja'far. Namun, kiai Ma'ruf enggan mengungkap pembicaraan yang berlangsung selama satu jam itu.

Usai pertemuan, Habib Ja'far mendoakan Joko Widodo bersama kiai Ma'ruf terpilih menjadi presiden dan wakil presiden di Pemilu 2019. 

"Semoga memberikan manfaat, berkah, lancar, aman, makmur. Pak Jokowi menang," kata Habib Ja'far.

Habib Ja'far juga mendoakan Jokowi-Ma'ruf agar dikenal dengan baik oleh orang-orang yang selama ini berprasangka buruk. 

"Pak Jokowi dadekna ping pindo (Pak Jokowi dijadikan untuk kedua kalinya). Negoro aman, makmur, berkah, tentrem, ayem tenan, rukun kabeh," panjat Habib Ja'far saat berdoa.

Dalam pertemuan itu, hadir juga Habib Umar Al-Muthohar, Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Wahyu Sakti Trenggono dan politikus Golkar Nusron Wahid. [detik]

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalat
Selengkapnya
Jokowi soal 'Kami Tidak Makan Jalan Tol : Yang Suruh Makan Jalan Tol Siapa? Sakit Perut Nanti

Jokowi soal 'Kami Tidak Makan Jalan Tol : Yang Suruh Makan Jalan Tol Siapa? Sakit Perut Nanti

Jokowi soal 'Kami Tidak Makan Jalan Tol : Yang Suruh Makan Jalan Tol Siapa? Sakit Perut Nanti

KOKOPNEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung soal pembangunan jalan tol di era pemerintahannya yang dikritik sebagian orang dengan mengatakan 'kami tidak makan jalan tol'. Jokowi mengatakan, tidak ada yang menyuruh orang untuk makan jalan tol.

"Soal infrastruktur, karena yang sering dibicarakan masyarakat adalah yang gede-gede, baik itu pelabuhan besar, airport baru, jalan tol, yang sebetulnya infrastruktur kecil pun banyak kita bangun. Tapi saya mau cerita dulu mengenai jalan tol. Karena ada yang sampaikan 'Pak kami tidak setuju dengan jalan tol, kami tidak makan jalan tol'. Ada yang sampaikan itu. Yang suruh makan jalan tol siapa? Makan semen sama aspal malah sakit perut," kata Jokowi.

Baca juga : Jokowi Tidak Main-Main soal Istilah Propaganda Rusia

Hal itu disampaikan Jokowi saat hadiri Peringatan HUT ke-73 HMI dan syukuran penetapan Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional di kediaman Akbar Tandjung, Jl Purnawarman No 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019). Hadir dalam acara ini para kaser Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan alumninya yang tergabung dalam Korps Alumni HMI (KAHMI). 

Jokowi menjelaskan, pembangunan jalan tol di Indonesia sebenarnya sudah lama dilakukan, sejak tahun 1978. Namun selama 40 tahun belakangan, yang baru terbangun hanya 780 km.

"Sejak tahun '78 sejak dibangunnya Jagorawi, sepanjang 50 km, dan 40 tahun kemudian kita ini baru bangun jalan tol 780 km. Itu 40 tahun. Saya tidak ingin membandingkan, tapi informasikan saja," kata Jokowi.

Dia mengatakan, di tahun 1978 itu, negara-negara asing datang ke Indonesia untuk melakukan studi dan peninjauan jalan Tol Jagorawi, termasuk salah satunya China.

"China (sekarang) sudah 280 ribu km. Ini kita pasti ada yang salah. Oleh sebab itu saya sampaikan ke menteri bahwa daya saing harus dikejar, infrastruktur sebagai fondasi supaya kita bisa bersaing dengan negara lain. Dan 2018 akhir sudah kita bangun dan selesai 782 km selama 4 tahun, insyaallah sampai akhir tahun ini akan selesai 1.855 km meskipun jauh dari 280 ribu km tapi paling tidak kita harus kejar angka lebih baik," jelas Jokowi. [detik]

Baca juga : Pendukung Kecewa Prabowo Tidak Shalat
Selengkapnya
Jokowi Tidak Main-Main soal Istilah Propaganda Rusia

Jokowi Tidak Main-Main soal Istilah Propaganda Rusia

Jokowi Tidak Main-Main soal Istilah Propaganda Rusia

KOKOPNEWS.ID - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menyebut istilah propaganda Rusia yang disampaikan Jokowi tak lepas dari maraknya serangan hoaks dan fitnah. Baik secara pesonal maupun kepada pemerintahannya.

"Misalnya penyebaran isu Presiden Jokowi merupakan PKI dan juga Indonesia yang disebut memiliki utang luar negeri yang cukup besar," ujar Arya, Senin (4/2) kemarin.

Politikus Perindo ini menyebut serangan-serangan tersebut merupakan bentuk firehouse of falsehood atau biasa dikenal sebagai propaganda Rusia. Cara licik yang digunakan beberapa negara untuk menghancurkan sistem pemerintahan.

“Firehouse of falsehood itu yang jadi acuan. Metode yang dipakai di beberapa negara itu adalah langkah-langkah yang dilihat Pak Jokowi dari pola-pola serangan terhadap beliau,” ujar Arya.

Menurut dia, sejumlah tema yang kerap diembuskan kelompok tersebut biasanya mengacu pada keburukan-keburukan. Dia menegaskan bahwa metode tersebut juga sengaja dijalankan untuk menakut-nakuti masyarakat oleh segelintir oknum.

Maka dari itu, kata dia, wajar ketika kemudian Jokowi memberikan semacam warning. "Pak Jokowi bicara begitu saya rasa tidak main-main. Beliau seorang presiden beliau pasti mengetahui data-data itu,” beber Arya.

Sebelumnya capres nomor urut 01, Joko Widodo menyebutkan bahwa teori propaganda Rusia dilakukan dengan menyemburkan dusta atau hoaks sebanyak-banyaknya untuk membuat masyarakat ragu. Pidato tersebut disampaikan Jokowi di Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar. [jpnn]
Selengkapnya
Ulama dan Kiai Kampung di Tangerang Deklarasi Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin

Ulama dan Kiai Kampung di Tangerang Deklarasi Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin

Ulama dan Kiai Kampung di Tangerang Deklarasi Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin

KOKOPNEWS.ID - Dukungan untuk KH Ma’ruf Amin terus mengalir. Kali ini, ulama dan kiai di Kabupaten Tangerang, Banten yang mendeklarasikan dukungan buat calon wakil presiden nomor 01 itu.

Mereka mendeklarasikan dukungan saat Ma'ruf Amin menghadiri pernikahan kerabatnya di Kampung Tegal Kamal, Desa Renged, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. "Kami mengapresiasi dukungan ulama dan kiai ini,” kata Kiai Ma’ruf, Senin (4/2).

Dia berharap dukungan ini bisa memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi) - KH M’aruf Amin di Pilpres 2019, April nanti.

Para ulama dan kiai kampung di Tangerang tersebut mendukung Kiai Ma'ruf menjadi cawapres, karena terpanggil sebagai putra asli Kresek, Kabupaten Tangerang.

KH Maemun Ali MA, seorang ulama kharismatik Kabupaten Tangerang mengatakan, majunya Ma'ruf Amin sebagai cawapres menjadi kebanggaan masyarakat Banten khususnya warga Kabupaten Tangerang.

Pimpinan Ponpes Subulussalam Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang juga mengajak warga Banten berjuang untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf.

“Kami imbau warga Banten wajib pilih orang asli Banten pada Pilpres nanti,” pungkas Wakil Ketua Syuriah PWNU Banten itu. [jpnn]
Selengkapnya
Fadli Zon Bikin Puisi Doa yang Ditukar, Politikus Diminta Jangan Kurang Ajar kepada Ulama

Fadli Zon Bikin Puisi Doa yang Ditukar, Politikus Diminta Jangan Kurang Ajar kepada Ulama

Fadli Zon Bikin Puisi Doa yang Ditukar, Politikus Diminta Jangan Kurang Ajar kepada Ulama

KOKOPNEWS.ID - MOCH Abdul Mu'min, pimpinan Pondok Pesantren Roudlotul Hasanah Subang, Jawa Barat, menyebut pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sudah melewati batas, lantaran terus mempolitisasi doa Kiai Maimun Zubair alias Mbah Moen.

Upaya Fadli Zon yang terus mempolitisasi doa Mbah Moen ia anggap sebagai bentuk kurang hormat terhadap ulama sepuh sarat keilmuan dan kealiman tersebut.

"Rasulullah memerintahkan agar kita menghormati ulama, takdim kepada ulama, karena ulama adalah yang mengurus umat dan yang memerdekakan republik ini,” katanya, Senin (4/2/2019).

Lebih lanjut Abdul Mu'min meminta para politikus lainnya tidak mengikuti tindakan Fadli Zon dengan membuat puisi Doa yang Ditukar, di mana isinya disebut merendahkan ulama dan pesantren.

“Saya sudah baca puisi Fadli itu, dan isinya merendahkan ulama dengan mengatakan doanya ditukar. Para politisi jangan kurang ajar pada ulama. Pesantren itu sudah berumur ratusan tahun, sementara politisi baru lahir kemarin sore,” ujarnya.

Menurutnya, bila para politikus sudah tidak punya adab kepada ulama, maka yang terjadi ialah timbul kekhawatiran bagaimana menjaga negeri ini ke depan. Sebab, kaum alim ulama punya tugas penting dalam menjaga keutuhannya selama ini.

“Setiap sesuatu jika dipandang dengan hati benci, jangankan yang salah, yang benar pun disalahkan,” cetus pengurus NU Subang itu. [Wartakota]
Selengkapnya
TKN: Propaganda Hoax Jadi Pembunuhan Karakter Jokowi, Harus Dilawan!

TKN: Propaganda Hoax Jadi Pembunuhan Karakter Jokowi, Harus Dilawan!

TKN: Propaganda Hoax Jadi Pembunuhan Karakter Jokowi, Harus Dilawan!

KOKOPNEWS.ID - Capres petahana Joko Widodo belakangan tampil 'garang' untuk melawan serangan yang selama ini diarahkan kepadanya. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut proganda hoax memiliki dampak yang cukup besar sehingga perlu dilawan.

"Dari propaganda atau hoax yang ditebar, semisal soal Jokowi itu PKI, Jokowi itu utangnya banyak, Jokowi itu antek asing dan aseng, dan juga Jokowi itu kriminalisasi agama. Dari semua itu kan nggak ada faktanya, semua bohong," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Selasa (5/2/2019).

Isu Jokowi adalah PKI sudah berkali-kali dibantah, baik oleh capres nomor urut 01 itu sendiri, maupun tim suksesnya. Karding juga membanggakan Jokowi yang taat terhadap ajaran Islam, sehingga tidak mungkin bagian dari PKI.

"Dan alhamdulillah Ibunya Pak Jokowi adalah orang yang berjilbab, taat beragama, islamnya jelas. Pak Jokowi sendiri islamnya jelas. Taat ibadahnya, bisa ngaji, bisa salat, bisa imam," sebut politikus PKB itu.

Mengenai isu antek asing, menurut Karding, juga sudah terbantahkan dengan cara Jokowi mengambil pengelolaan aset Indonesia oleh Asing. Ia memberi contoh soal Blok Rokan dan Mahakam, serta Freeport.

"Risiko politiknya luar biasa bagi Pak Jokowi. Kapal-kapal asing tidak lagi beroperasi karena ketegasan Pak Jokowi. Kemudian disebut antek aseng padaha jumlah tenaga kerja asing sangat kecil, hanya 0,03% dari jumlah penduduk kita, orang asing yang bekerja di sini," kata Karding.

"Dibanding di Arab Saudi, di Qatar, bahkan Malaysia. Lebih banyak kita mengirim tenaga kerja ke luar negeri daripada orang asing bekerja di kita. Apalagi di zaman Pak Jokowi semakin ketat, hanya yang memiliki keterampilan yang bisa masuk, di luar itu nggak bisa," lanjutnya.

Karding juga membantah keras tuduhan kriminalisasi ulama yang dituduhkan kepada pemerintahan Jokowi selama ini. Ia menyatakan Jokowi sangat menaruh perhatian terhadap ulama, bahkan memilih cawapres KH Ma'ruf Amin sebagai salah satu bentuk dari perhatian itu.

"Ponpes, madrasah diperhatikan, dibangun, infrastrukturnya diperbaiki semuanya. Guru-gurunya mulai ditingkatkan kesejahteraannya. Itu bentuk perhatian Pak Jokowi. Utang belum melampaui batas, baru 29% dari PDB kita, dan utang hari ini diarahkan ke hal-hal yang sifatnya produktif seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan sebagainya," tambah Karding.

Selama ini, kubu rival Jokowi disebut selalu menarasikan isu-isu kebohongan yang mendiskreditkan Jokowi. Karding menyebut, strategi propaganda hoax itu berhasil mempengaruhi sejumlah orang sehingga merugikan Jokowi sebagai capres, maupun sebagai pribadi.

"Semua dinarasikan sedemikian rupa yang akhirnya menurut survei ada 9 juta orang yang percaya, ini kan artinya mengajari, menjejali rakyat dengan berita bohong, akhirnya mereka percaya. Bisa saja 9 juta terus dijejali tanpa perlawanan akan bertambah," sebutnya.

Untuk itu, perilaku menyebar hoax ini dinilai harus dilawan. TKN dipastikan akan terus membantu Jokowi untuk melawan hoax-hoax tersebut.

"Jadi kerugian bukan hanya kepercayaan ke Pak Jokowi menurun tetapi juga pembunuhan karakter ke Pak Jokowi, fitnah dan oleh agama sangat dilarang. Ini propaganda dan narasi yang dibangun dan merugikan kita dan merugikan sebagai bangsa. Makanya serbuan hoax ini harus dilawan," tegas Karding. [detik]
Selengkapnya
Ketegasan Jokowi Buat Kubu Prabowo Panik

Ketegasan Jokowi Buat Kubu Prabowo Panik

Ketegasan Jokowi Buat Kubu Prabowo Panik

KOKOPNEWS.ID - Presiden Joko Widodo mulai menunjukkan sikap tegas dan keras dalam mengklarifikasi berita-berita hoaks yang dialamatkan kepadanya. Gaya baru Jokowi itu dinilai membuat kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno panik.

"Jokowi yang selama ini diam, lalu kemudian menjawab dengan tegas semua pernyataan dari rivalnya di Pilpres 2019 yakni, Prabowo Subianto, di mana selama ini berbagai pernyataan Prabowo tersebut hanya asal-asalan tanpa fakta, data dan analisa yang benar," kata influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Inas Nasrullah Zubir, di Jakarta, Senin, 4 Februari 2019.

Kubu Prabowo-Sandiaga menuding Jokowi panik dengan mengubah gayanya menjadi lebih tegas dan keras. Namun, Inas berpandangan sebaliknya. Kubu Prabowo-Sandiaga dinilai tak siap menghadapi perubahan sikap Jokowi.

"Jawaban Jokowi tersebut jelas-jelas menelanjangi ketidakmampuan Prabowo Subianto dalam menyajikan data, lalu menganalisanya. Sehingga yang bisa dilakukan oleh Prabowo adalah sekadar berbohong ria saja," ucapnya.

Kubu Prabowo dinilai salah menuding Jokowi kini ofensif. Menurut dia, gimik diperlukan dalam kontestasi politik agar mesin pemenangan tetap hidup dan harus siap untuk berakselerasi mengatur irama kampanye.

"Membuka mata kita bahwa ternyata tim kampanye Prabowo-Sandi masih minim pengalaman tempurnya, serta tidak memiliki intuisi untuk bereaksi dengan cerdas dan cepat," ujarnya. [medcom]
Selengkapnya
TKN: Mbah Moen Salah Ucap soal Prabowo, Di-Framing Kubu Sebelah

TKN: Mbah Moen Salah Ucap soal Prabowo, Di-Framing Kubu Sebelah

TKN: Mbah Moen Salah Ucap soal Prabowo, Di-Framing Kubu Sebelah

KOKOPNEWS.ID - Video Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen mendoakan Prabowo Subianto di samping Presiden Joko Widodo viral. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menilai ada yang sengaja mem-framing dengan memotong-motong video dari doa Mbah Moen.

"Terlepas dari video itu dimaknai orang bahwa Mbah Maimun menyebut Pak Prabowo, itu apakah diedit atau dipotong videonya, nggak mungkin sekelas Mbah Maimun mendoakan Pak Prabowo jadi presiden di samping Pak Jokowi," ungkap Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding saat dihubungi, Sabtu (2/2/2019).

Karding menilai kemungkinan dari viralnya video tersebut. Menurut dia, video tersebut sengaja dipotong untuk menguntungkan kubu rival.

"Bisa ini dipotong-potong, sehingga terkesan bahwa Mbah Maimun mendoakan Pak Prabowo, itu di-framing kubu sebelah," kata Karding.

"Tetapi secara logika, sekelas Mbah Maimun tidak mungkin menyampaikan itu jadi bisa saja kalau itu betul, saya pastikan salah ucap," lanjut politikus PKB itu.

Seperti diketahui, media sosial tengah diramaikan oleh potongan video Mbah Moen mendoakan Prabowo menjadi presiden saat berada di samping Jokowi. Waketum PPP Arwani Thomafi yang saat itu berada di lokasi mengungkap bahwa doa Mbah Moen secara utuh adalah mendoakan Jokowi menjadi presiden kedua kalinya.

"Saat ini beredar di publik dua video Mbah Moen berdoa. Dua video tersebut harus dilihat secara utuh, tidak bisa dibaca hanya satu video saja. Di video pertama yang diframing sebagai doa untuk Pak Prabowo semestinya dilihat secara utuh," kata Arwani saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (2/2/2019). 

"Beliau menyebut jelas 'hadza rois (presiden ini) dan mendoakan untuk menjadi presiden kedua kalinya (marrah tsaniyah)'. Jelas di sini, siapa yang dimaksud menjadi presiden kedua kalinya, tentu merujuk Pak Jokowi. Beliau saat ini menjadi presiden di periode pertama. Kecuali doanya 'menjadi capres kedua kali', itu tentu ditujukan ke Pak Prabowo," lanjut anggota DPR itu. [Detik]
Selengkapnya
Viral Video Mbah Moen Sebut Prabowo dalam Doanya di Samping Jokowi, PPP Beri Penjelasan

Viral Video Mbah Moen Sebut Prabowo dalam Doanya di Samping Jokowi, PPP Beri Penjelasan

Viral Video Mbah Moen Sebut Prabowo dalam Doanya di Samping Jokowi, PPP Beri Penjelasan

KOKOPNEWS.ID - Media sosial diramaikan dengan video Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen mendoakan Prabowo menjadi presiden. Padahal di kesempatan yang sama ada capres Joko Widodo (Jokowi) di sampingnya. 

Waketum PPP yang berada di lokasi menjelaskan, jika dilihat secara utuh Mbah Moen mendoakan Presiden Jokowi untuk menjadi presiden kedua kalinya. 

"Saat ini beredar di publik dua video Mbah Moen berdoa. Dua video tersebut harus dilihat secara utuh, tidak bisa dibaca hanya satu video saja. Di video pertama yang diframing sebagai doa untuk Pak Prabowo semestinya dilihat secara utuh," kata Arwani saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (2/2/2019). 

"Beliau menyebut jelas 'hadza rois (presiden ini) dan mendoakan untuk menjadi presiden kedua kalinya (marrah tsaniyah)'. Jelas di sini, siapa yang dimaksud menjadi presiden kedua kalinya, tentu merujuk Pak Jokowi. Beliau saat ini menjadi presiden di periode pertama. Kecuali doanya 'menjadi capres kedua kali', itu tentu ditujukan ke Pak Prabowo," jelasnya. 

Arwani menyatakan jangan sampai pemotongan video Mbah Moen tersebut menimbulkan kegaduhan politik. 

"Video kedua, Mbah Moen menegaskan doanya ditujukan untuk Pak Jokowi. '...Hadza Pak Prabowo La Pak Prabowo Innama Pak Jokowi, Joko Widodo'," tutur Arwani. 

"Ini juga menjadi jelas, bahwa doa yang tadi itu yang isinya mendoakan agar jadi presiden kedua kali itu untuk Jokowi bahkan ditegaskan dua kali dengan menyebut Jokowi dan Joko Widodo," imbuhnya. 

Menurut Arwani, kebiasaan mencomot video tak utuh harus dihentikan karena tidak sesuai dengan tata krama politik. 

"Kebiasaan mencomot dan memframing video sesuai kehendak dan selera politik tentu keluar dari etika. Sebaiknya, kebiasaan tersebut dihentikan karena jauh dari tata krama berpolitik yang sejuk," jelasnya. [Detik]
Selengkapnya
Luncurkan Buku ‘Maruf Amin Way’, Cawapres 01 Ajarkan Ekonomi Kerakyatan

Luncurkan Buku ‘Maruf Amin Way’, Cawapres 01 Ajarkan Ekonomi Kerakyatan

Luncurkan Buku ‘Maruf Amin Way’, Cawapres 01 Ajarkan Ekonomi Kerakyatan

KOKOPNEWS.ID - Cawapres nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin meluncurkan buku berjudul ‘Maruf Amin Way’ di gedung Smesco Jakarta Selatan. Buku tersebut bermuatan kaidah dalam ekonomi kerakyatan.

“Harus ada perubahan perubahan yang signifikan, yang fundamental, dalam membangun ini yaitu membangun ekonomi dari bawah,” tutur Ma’ruf soal buku tersebut.

Landasaan pemikiran dalam buku Maruf Amin Way adalah teori trick down effect yang tidak bisa diandalkan. Jurang kemakmuran antara si miskin dan si kaya menjadi fokus Ma’ruf.

Konsep ekonomi islam juga disematkan dalam buku Maruf Amin Way. Hal tersebut Ma’ruf maksudkan agar kesejahteraan rakyat merata. Hal tersebut sesuai dengan butir ke 5 dari Pancasila yang menekankan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Ini saya kira harus kita bangun bagaimana membangun di dalam Undang-Undang Dasar 1945,” tegasnya.

Ekonomi Kerakyatan dalam Buku ‘Maruf Amin Way’

Cawapre Ma’ruf Amin mendukung adanya aturan pemerintah soal ekonomi kerakyatan. Menurutnya, keberpihakan ekonomi terhadap masyarakat dan umat sangatlah mutlak. Terlebih merekalah entitas terpenting Indonesia.

“Kalau umat ini lemah bangsa ini lemah, kalau umat ini kuat bangsa ini kuat,” katanya.

Perlunya koordinasi pihak-pihak terkait dalam mendukung ekonomi kerakyatan. Ma’ruf juga turut mengajak santri dalam mewujudkan hal tersebut. Menurutnya pelajar islam harus turut aktif dalam berbangsa.

“Makanya di kalangan santri ada istilah membangun Gus Iwan santri bagus pinter mengaji, usahawan,” ungkapnya.

Skema gerakan yang bersinergi dengan ekonomi kerakyatan akan mejadi gambaran gagasan tersebut. Ma’ruf menyebut motor pergerakan ekonomi kerakyatan terletak pada komunitas dan masyarakat. Hal tersebut akan menjadi tulang punggung ekonomi bangsa.

“Mudah-mudahan ini menjadi amal usaha, amal baik yang bisa memberikan pencerahan bagi seluruh rakyat dan bangsa serta negara Indonesia,” tandasnya. [Faktanews]
Selengkapnya
Tepis Sindiran Prabowo, Ma’ruf: Utang Boleh dalam Islam

Tepis Sindiran Prabowo, Ma’ruf: Utang Boleh dalam Islam

Tepis Sindiran Prabowo, Ma’ruf: Utang Boleh dalam Islam

KOKOPNEWS.ID – Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, angkat suara terkait tudingan Calon Presiden Prabowo Subianto yang menyebut Sri Mulyani sebagai ‘menteri pencetak utang.’ Menurut Ma’ruf, utang diperbolehkan di dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia maupun dalam Islam.

Hal tersebut disampaikan dalam acara deklarasi dukungan Silaturahmi Haji Indonesia (SAHI) kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin, di Ballroom Hotel Sari Pacific, Jumat (1/2/2019).

“Indonesia punya utang. Kemudian Kemenkeu utang. Lah utang itu dibolehkan oleh undang-undang. Dalam Islam utang boleh kok. Jadi utang secara negara boleh, secara agama boleh,” jelas mantan Ketua MUI ini.

Ma’ruf menambahkan, partai oposisi yang kerap mengkritik pun ikut menyetujui utang itu. “Dan DPR semua partai ada di situ termasuk partai anda di situ ada,” kata Ma’ruf.

Dia kembali menegaskan utang secara aturan kenegaraan tidak ada yang dilanggar. Begitu pun dalam ajaran Islam diperbolehkan. Ma’ruf mencontohkan, tiap orang hampir tak terkecuali memiliki utang.

“Yang tidak boleh yang membahayakan yang menghilangkan kedaulatan kita,” ucapnya.

Pernyataan Prabowo

Lebih lanjut, Ma’ruf menyatakan bahwa rasio utang luar negeri Indonesia saat ini masih sangat sehat ketimbang negara-negara lain seperti Turki, Amerika dan Jepang.

“Kalau utang kita di Indonesia, yang saya baca itu masih lebih sehat dibanding Amerika, Turki, Jepang, sekalipun rasio utang itu masih di bawah batas maksimum,” kata dia.

Sebelumnya, Capres nomor urut satu Prabowo Subianto menyebut seharusnya tak perlu lagi penyebutan Menteri Keuangan, seharusnya Menteri Pencetak utang. Pernyataan Prabowo menyinggung utang pemerintah yang saat ini menumpuk. Diketahui total utang pemerintah hingga akhir 2018 mencapai Rp 4.418,30 triliun.

“Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain,” ujar Prabowo dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019). [Faktanews]
Selengkapnya
Deklarasi JKSN NTB, Khofifah: Jokowi Sosok Pemimpin yang Taat Ibadah

Deklarasi JKSN NTB, Khofifah: Jokowi Sosok Pemimpin yang Taat Ibadah

Deklarasi JKSN NTB, Khofifah: Jokowi Sosok Pemimpin yang Taat Ibadah

Tribunsantri.com - Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) merambah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggar Timur (NTB). Ratusan masyarakat NTB bersama-sama mendeklarasikan JKSN untuk memenangkan pasangan capres- cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

Deklarasi JKSN NTB yang dirangkai dengan Doa Kebangsaan itu dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai wilayah di Pulau Lombok.

Dewan Pengarah JKSN Pusat, Khofifah menegaskan, tudingan sejumlah pihak jika Presiden Jokowi bukan orang Islam adalah keliru. Dia mengaku, melihat langsung Presiden Jokowi taat melaksanakan puasa sunah Senin-Kamis.

"Saat kemarin pas Kamis, sempat di undang ke Istana Presiden di Jakarta, saya terkaget-kaget. Begitu azan tiba-tiba ajudan presiden menyuguhkan air putih dan kurma serta makanan. Terus saya diajak presiden berbuka puasa bersama," kata Khofifah, Jumat (1/2/2019).

Gubernur Jatim terpilih itu mengatakan, dalam ajaran Islam manakala pemimpinnya itu sudah taat dan rajin melaksanakan perintah ibadah yang wajib serta ibadah sunnah, maka wajib bagi umat Islam memperjuangkannya.

"Insyaallah, jika pemimpin kita riyadoh(olah spiritual) kayak Pak Jokowi, maka negara kita akan makmur. Jadi, tugas kita bersma bersama harus bisa memperjuangkan Pak Jokowi pada Pilpres 2019," ungkap Khofifah.

Dia menambahkan, NTB yang dikenal Pulau Seribu Masjid, sudah selayaknya umat Islam harus memilih pemimpin yang beragama Islam dan taat beribadahnya.

"Sosok Pak Jokowi adalah pemimpin panutan umat Islam, sangat pas di JKSN NTB ketuanya adalah Pak TGH Hazmi Hamzar yang adalah cendekiawan muslim serta doktor ahli hukum. Jadi, nyambungjika kita bersama-sama ikut dan manut pada barisan pemenangannya," tandas Khofifah.

Dalam kesempatan itu, Khofifah dan tim JKSN memaparkan kesuksesan pemerintahan Jokowi selama empat tahun ini. Penurunan kemiskinan, kata Khofifah, sangat siginifikan dan tidak terbantahkan dengan narasi apa pun di pemerintahan Jokowi.

Data penurunan kemiskinan bukan hanya di-publish oleh BPS, tapi juga terkonfirmasi Bank Dunia IMF. "Saya tahu karena saya ikut berproses dalam kaitan penurunan kemiskinan itu," kata Khofifah.

Selain soal keberhasilan, Ketua Muslimat NU ini menekankan pentingnya penyampaian bagaimana para influencermenjawab hoaks dan kampanye negatif yang saat ini semakin deras menghantam pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf.

"Nah, mereka sudah harus punya kemampuan yang lebih update untuk menjawab hoaks dan negative campaign. Update itu akan terbangun jika ada ada ada dalam satu jejaring sehingha demokrasi yang bermartabat," kata Khofifah. [inews]
Selengkapnya
Jokowi: 4 Tahun Saya Direndahkan dan Dimaki, Saya Sabar

Jokowi: 4 Tahun Saya Direndahkan dan Dimaki, Saya Sabar

Jokowi: 4 Tahun Saya Direndahkan dan Dimaki, Saya Sabar

KOKOPNEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan selama 4 tahun menjabat Presiden RI, dirinya merasa diredahkan dan dicaci. Kini dia mengatakan akan menjawab semua hinaan itu.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menemui pengasuh Ponpes Al Anwar KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen dan para santri di Ponpes Al Anwar, Jl Karangmangu, Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019). Awalnya Jokowi bicara soal maraknya ujaran kedengkian dan kenyinyiran di media sosial. 

"Di dalam medsos begitu banyak fitnah, begitu banyak saling cela, begitu banyak saling hina, begitu banyak ujaran kebencian, begitu banyak ujaran kedengkian, ujaran kenyinyiran, inilah yang sekali lagi itu bukan etika berpoltik, itu bukan adab berpolitik yang baik, itu nggak ada dalam nilai santun dalam berpolitk," kata Jokowi.

Dia mengatakan, sebaiknya pihak yang ingin berpolitik bisa melakukan dengan tata krama dan adab yang baik. "Berpolitik ada tata kramanya. Kita semuanya sedih melihat medsos isinya tadi, apakah ini akan kita teruskan?" kata Jokowi.

"Tidak," jawab santri.

Jokowi lantas bicara soal dia yang merasa dirinya selama 4 tahun belakangan direndahkan dan dicaci maki. Selama 4 tahun itu dia bersabar, namun kini dia merasa harus menjawab.

"Saya sudah 4 tahun entah direndahkan, entah dimaki, entah dihina, entah difitnah, saya diam saja, sabar ya Allah. Tetapi kadang-kadang perlu jawab. Masak 4 tahun dibilang PKI saya diam, ya saya jawab. Dibilang anti ulama masa saya diam? Ya saya jawab sekarang. Dibilang krkiminalisasi ulama, ya saya jawab sekarang," kata Jokowi.

Mengenai dirinya yang disebut anggota PKI, dia mengatakan hal itu tidak masuk akal. Sebab, PKI dibubarkan pada tahun 1965, di mana saat itu umurnya baru 4 tahun alias balita.

Mengenai tudingaan anti ulama, Jokowi mengatakan hal itu juga tidak masuk dalam logika. Sebab, dia selama ini hampir setiap minggu keluar masuk ponpes.

"Saya tiap mingguu masuk ponpes dengan ulama. Kemudian, yang tanda tangan Hari Santri siapa? Masa anti ulama tanda tangan Hari Santri? Logika harus kita pakai," kata Jokowi. [Detik]
Selengkapnya
Kasus Pidana Pemilu Ketua PA 212 Resmi Dilaporkan ke Polisi Solo

Kasus Pidana Pemilu Ketua PA 212 Resmi Dilaporkan ke Polisi Solo

Kasus Pidana Pemilu Ketua PA 212 Resmi Dilaporkan ke Polisi Solo

KOKOPNEWS.ID - Bawaslu Surakarta menindaklanjuti dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif. Dugaan pelanggaran itu dilaporkan Bawaslu ke Polresta Surakarta.

Komisioner Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Surakarta, Poppy Kusuma, mendatangi Polresta Surakarta membawa bukti-bukti dugaan pelanggaran pemilu dalam acara tablig akbar PA 212 Solo Raya pada 13 Januari 2019 lalu.

"Bawaslu sebagai pelapor meneruskan hasil kajian. Kita ada bukti-bukti. Yang dilaporkan ada 13 poin," kata Poppy di Mapolresta Surakarta, Jumat (1/2/2019).

Adapun poin-poin yang ia laporkan ialah berdasarkan hasil klarifikasi pelapor, yakni Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Surakarta, Her Suprabu dan terlapor, yakni Slamet Ma'arif. Selain itu terdapat saksi-saksi yang diperiksa, termasuk saksi ahli.

"Ada 10 saksi yang sudah kami hadirkan. Termasuk pula saksi ahli," ujarnya.

Laporan tersebut nantinya akan ditindaklanjuti Polresta Surakarta dengan melakukan penyidikan. Polisi diberi waktu 14 hari untuk melaksanakan penyidikan.

"Kami akan periksa dulu kelengkapan formulir dari laporan tersebut. Saat ini status terlapor masih sebagai saksi," kata Kasatreskrim Polresta Surakarta, Kompol Fadli.

Fadli menjanjikan akan menangani kasus ini secara profesional. Dia berharap proses penyidikan bakal berlangsung cepat.

"Kita akan bekerja secara profesional. Mudah-mudahan secepatnya kita bisa menyelesaikan penyidikan," tutupnya. [Detik]
Selengkapnya
TGB: Dana Desa Ratusan Triliuan Dikucurkan Jokowi untuk Kepentingan Umat

TGB: Dana Desa Ratusan Triliuan Dikucurkan Jokowi untuk Kepentingan Umat

TGB: Dana Desa Ratusan Triliuan Dikucurkan Jokowi untuk Kepentingan Umat

KOKOPNEWS.ID - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi memaparkan bahwa calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, tidak anti terhadap umat. Bahkan, ia justru perhatian dengan menggelontorkan dana desa ratusan triliun.

Hal ini dipaparkan TGB di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/01). TGB yang juga Politikus Partai Golkar ini menyebut, Jokowi selain memberi dana desa juga melakukan pemberdayaan terhadap umat.

“Kalau bicara soal umat coba teropong kebijakan Pak Jokowi. Faktanya ada dana desa ratusan triliun untuk kepentingan umat, kemudian ada pemberdayaan-pemberdayaan yang dilakukan,” kata Koordinator Bidang Keumatan Partai Golkar ini.

TGB lantas mengimbau pemilu ini mengedepankan persatuan dan kesatuan. Jangan sampai mengorbankan segalanya demi kepentingan lima tahunan saja. Ia pun berharap, pemilihan presiden 2019 nanti bisa berjalan aman dan lancar.

“Kita tidak boleh mengorbankan segalanya untuk 17 April,” jelasnya.

TGB menambahkan, sebagai Ketua Alumni Al-Azhar Indonesia, ia akan mendorong 30 ribu alumni untuk terus terjun ke masyarakat dan mengajak masyarakat berpikir panjang. Tujuannya, agar masyarakat tidak terjebak pada informasi tidak benar.

Menangkan Jokowi dengan Berkomunikasi dengan Masyarakat

Sebagai salah satu kader partai pengusung pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Maruf, TGB menjelaskan, pihaknya akan terus bergerak memenangkan Jokowi. Salah satu caranya dengan mengintensifkan komunikasi ke seluruh elemen masyarakat.

“Memang perlu memperbanyak komunikasi ke seluruh elemen masyarakat tidak menyampaikan apa-apa kecuali apa yang sudah dilakukan dan visi apa pak Jokowi dan Kiai Maruf untuk lima tahun berikutnya, jadi menyampaikan fakta-fakta faktual dan objektif,” ujarnya.

TGB sendiri akan fokus menggarap suara Jokowi-Maruf di Jawa Barat. Ia tertantang untuk memenangkan Jokowi-Maruf di sana.

“Jawa Barat perlu lebih intensif untuk disapa. Semua wilayah di Jawa Barat menantang, potensial dan punya karakteristik berbeda satu sama lain,” kata TGB beberapa waktu lalu.
Ia dan caleg Golkar di Jabar akan memetakan kondisi sosial dan politik masyarakat di masing-masing daerah pemilihan.

Setelah itu, baru mulai menyapa masyarakat dengan menjabarkan kinerja pemerintahan Jokowi selama satu periode. Juga, menjabarkan visi dan misi pasangan calon nomor urut 01.

“Kami berusaha membangun silaturahmi dan kesepahaman dengan sebanyak mungkin elemen masyarakat di Jawa Barat. Kita kampanye positif dan selalu menyampaikan kinerja dan visi ke depan dan apa yang sudah dilakukan,” tambahnya. [Faktanews]
Selengkapnya
Kerap Lemparkan Isu Fitnah, TKN Jokowi: Kubu Prabowo Tak Pernah Berkaca dari Kegagalan Obor Rakyat

Kerap Lemparkan Isu Fitnah, TKN Jokowi: Kubu Prabowo Tak Pernah Berkaca dari Kegagalan Obor Rakyat

Kerap Lemparkan Isu Fitnah, TKN Jokowi: Kubu Prabowo Tak Pernah Berkaca dari Kegagalan Obor Rakyat

KOKOPNEWS.ID - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyebut bahwa bermacam fitnah yang diarahkan ke Jokowi maupun KH Ma'ruf Amin adalah bentuk pengulangan politik fitnah yang terjadi pada Pilpres 2014 lalu.

Menurut Hasto, kubu oposisi selalu menggunakan cara manipulatif dan praktik politik daur ulang (PPDU), karena dianggap tidak pernah menemukan kelemahan-kelemahan untuk menjatuhkan Jokowi.

"Dari isu fitnah yang dipakai dan ditujukan ke Pak Jokowi, substansinya tidak beda jauh dengan Tabloid Obor Rakyat sebagai induk semangnya serangan fitnah. Tumpulnya fitnah yang ditujukan ke Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin, melahirkan politik daur ulang. Maka dicari-carilah dokumen digital guna membangun persepsi banyak dukungan," ujar Hasto kepada wartawan, Jumat (1/2).

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan, bagi Jokowi, dukungan sebenarnya itu yang berasal dari rakyat dan bukan dukungan manipulatif. Oleh Hasto disebut, oposisi menggunakan foto Jusuf Kalla yang notabene adalah Ketua Dewan Pengarah TKN 01 untuk mengklaim bahwa JK memberi dukungan untuk pasangan Prabowo-Sandi.

"Ini manipulatif namanya. Apa yang dilakukan oleh tim Prabowo-Sandi, tidak akan berhasil. Mereka tidak pernah berkaca dari kegagalan Obor Rakyat tahun 2014," ujar Hasto.

"Menjadi calon Bupati saja harus kedepankan prestasi dan rekam jejak yang baik, rekam jejak keluarga, prestasi dalam karir apakah mulus atau diberhentikan di tengah jalan, retorika atau kerja, visi misinya dll. Itu untuk Kepala daerah, apalagi menjadi presiden. Maka tidak heran, dengan strategi menyerang dan miskin peradaban tersebut, elektabilitas Prabowo-Sandi selalu berada pada kisaran 25,4 % sampai 34,6%, atau ketinggalan paling tidak 22 persen di bawah Jokowi-KH Ma'ruf Amin," jelas Hasto.

Hasto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, mengharapkan, agar di sisa waktu kampanye, kubu oposisi mau menggunakan ide dan gagasan konkret untuk bersaing merebut simpati rakyat.

"Hal-hal terkait kebijakan fiskal, energi, pangan, peningkatan SDM, akselerasi penguasaan teknologi, kebijakan industri manufaktur dll, program kesehatan dan road map menjadi bangsa pelopor seharusnya dapat menjadi isu yang jauh lebih menarik untuk disampaikan ke publik. Daripada memproduksi konten serangan negatif, ataupun politik daur ulang dengan memanipulasi dukungan tokoh," tutup Hasto. [merdeka]
Selengkapnya
Menkeu SBY Sebut Hanya di RI Utang Digoreng Jadi Isu Politik

Menkeu SBY Sebut Hanya di RI Utang Digoreng Jadi Isu Politik

Menkeu SBY Sebut Hanya di RI Utang Digoreng Jadi Isu Politik

KOKOPNEWS.ID - Pembahasan dan perdebatan mengenai utang pemerintah menjadi bahan yang seakan tak ada habisnya di tahun politik. Isu ini kerap dibahas baik dari sisi nominalnya maupun produktivitasnya.

Menteri Keuangan era 2013-2014 Chatib Basri mengatakan bahwa isu mengenai utang hanya ramai dibahas di Indonesia. Isu serupa tidak ramai dibahas di negara lain.

"Negara lain nggak, di sini saja," kata Chatib dalam Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont seperti ditulis Kamis (31/1/2019).

Salah satu negara yang ramai membahas utang adalah Yunani karena mengalami krisis. Namun, kondisi tersebut berbeda dibandingkan Indonesia.

" Anda bayangkan Greece (Yunani) itu kan rasio utangnya terhadap PDB di atas 100%, kita kan cuma 27%," ujar Chatib.

Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menambahkan, isu mengenai utang bukan hal yang tabu. Utang bisa saja digunakan untuk hal yang produktif.

"Sekarang kalau nggak mau utang anda mau bikin usaha bagaimana caranya?" kata Chatib.  [Detik]
Selengkapnya