Jokowi: 4 Tahun Saya Direndahkan dan Dimaki, Saya Sabar

Jokowi: 4 Tahun Saya Direndahkan dan Dimaki, Saya Sabar

KOKOPNEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan selama 4 tahun menjabat Presiden RI, dirinya merasa diredahkan dan dicaci. Kini dia mengatakan akan menjawab semua hinaan itu.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menemui pengasuh Ponpes Al Anwar KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen dan para santri di Ponpes Al Anwar, Jl Karangmangu, Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019). Awalnya Jokowi bicara soal maraknya ujaran kedengkian dan kenyinyiran di media sosial. 

"Di dalam medsos begitu banyak fitnah, begitu banyak saling cela, begitu banyak saling hina, begitu banyak ujaran kebencian, begitu banyak ujaran kedengkian, ujaran kenyinyiran, inilah yang sekali lagi itu bukan etika berpoltik, itu bukan adab berpolitik yang baik, itu nggak ada dalam nilai santun dalam berpolitk," kata Jokowi.

Dia mengatakan, sebaiknya pihak yang ingin berpolitik bisa melakukan dengan tata krama dan adab yang baik. "Berpolitik ada tata kramanya. Kita semuanya sedih melihat medsos isinya tadi, apakah ini akan kita teruskan?" kata Jokowi.

"Tidak," jawab santri.

Jokowi lantas bicara soal dia yang merasa dirinya selama 4 tahun belakangan direndahkan dan dicaci maki. Selama 4 tahun itu dia bersabar, namun kini dia merasa harus menjawab.

"Saya sudah 4 tahun entah direndahkan, entah dimaki, entah dihina, entah difitnah, saya diam saja, sabar ya Allah. Tetapi kadang-kadang perlu jawab. Masak 4 tahun dibilang PKI saya diam, ya saya jawab. Dibilang anti ulama masa saya diam? Ya saya jawab sekarang. Dibilang krkiminalisasi ulama, ya saya jawab sekarang," kata Jokowi.

Mengenai dirinya yang disebut anggota PKI, dia mengatakan hal itu tidak masuk akal. Sebab, PKI dibubarkan pada tahun 1965, di mana saat itu umurnya baru 4 tahun alias balita.

Mengenai tudingaan anti ulama, Jokowi mengatakan hal itu juga tidak masuk dalam logika. Sebab, dia selama ini hampir setiap minggu keluar masuk ponpes.

"Saya tiap mingguu masuk ponpes dengan ulama. Kemudian, yang tanda tangan Hari Santri siapa? Masa anti ulama tanda tangan Hari Santri? Logika harus kita pakai," kata Jokowi. [Detik]

Tulis email anda untuk berlangganan update berita gratis: