Menyerang Saat Kampanye, Jokowi: Perlu Ofensif, Masa 4 Tahun Diam Saja

Menyerang Saat Kampanye, Jokowi: Perlu Ofensif, Masa 4 Tahun Diam Saja

KOKOPNEWS.ID - Calon Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) banyak mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyerang kubu lawan saat kampanye beberapa hari lalu. Jokowi menegaskan hal itu memang diperlukan.

Jokowi mengatakan, serangan yang dia lakukan sebagai bentuk ofensif terhadap isu yang dialamatkan ke dirinya. Dia mengatakan tak mau hanya berdiam saja.

Baca juga : Jokowi soal 'Kami Tidak Makan Jalan Tol : Yang Suruh Makan Jalan Tol Siapa? Sakit Perut Nantinya

"Ya kampanye kan perlu ofensif, masa kita 4 tahun suruh diam saja. Ya nggaklah. Jadi 4 tahun diam, masa suruh neruskan," kata Jokowi di kediaman Akbar Tandjung, Jl Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019).

Salah satu pernyatannya Jokowi yang dinilai menyerang kubu lawannya yakni, ada tim sukses yang mencoba mengadu domba dengan menggunakan propaganda ala Rusia. Istilah 'propaganda Rusia' ini kemudian ramai ditanggapi, termasuk pemerintah Rusia sendiri.

Baca juga : Jokowi Tidak Main-Main soal Istilah Propaganda Rusia

Terkait istilah propaganda Rusia itu, Jokowi menegaskan hal itu hanya terminologi dari artikel yang dia baca di Reins Corporation. Tidak ada hubungannya degan negara Rusia.

"Sehingga ya memang tulisannya seperti itu, bahwa yang namanya semburan kebohongan, semburan dusta, semburan hoaks itu bisa mempengaruhi dan membuat ragu dan membuat ketidakpastian. Dan itu biasanya di negara-negara lain tanpa didukung oleh data-data yang konkret ya memang seperti itu," jelas Jokowi.

"Sekali lagi ini bukan urusan negara kita dengan Rusia," imbuhnya. [detik]

Tulis email anda untuk berlangganan update berita gratis: