Sulit Atau Mudah, Menulis Saja Lah
Gambar : Pixabay.com |
Menulis membutuhkan motivasi agar bisa menaklukkan rasa malas yang ada. Tanpa motivasi mustahil bisa melanjutkan menulis. Oleh karenanya setiap orang yang sedang belajar menulis harus didukung oleh motivasi yang tinggi. Dengan motivasi tersebut seseorang bisa melanjutkan belajarnya walaupun ada dorongan kuat untuk berhenti.
Saya mencari motivasi itu dari google. Ketika saya mulai menulis dan ada godaan untuk berhenti atau mengalami otak blank, entah disebabkan hilangnya ide atau ide yang muncul mendadak mandek ditengah jalan, maka saya mencari penyemangat di google.
Saya mencari motivasi itu dari google. Ketika saya mulai menulis dan ada godaan untuk berhenti atau mengalami otak blank, entah disebabkan hilangnya ide atau ide yang muncul mendadak mandek ditengah jalan, maka saya mencari penyemangat di google.
Setelah berkunjung ke google semangat itu muncul kembali. Sehingga walaupun tulisan saya tidak bagus bahkan tidak nyambung saya tidak berhenti. Terus saya menulis sampai titik penghabisan. Hal ini sesuai saran mbah google, dimana orang yang belajar menulis pasti mengalami kesulitan yang tidak kecil. Dengan menyadari hal tersebut saya tidak kaget apabila ditengah-tengah menulis saya mengalami kesulitan.
Menurutnya lagi, menulis bukan urusan bakat, akan tetapi masalah biasa atau tidak biasa. Kalau setiap hari dibiasakan menulis, walaupun tidak mempunyai bakat, pasti bisa menulis. Begitu juga sebaliknya.
Menurutnya lagi, menulis bukan urusan bakat, akan tetapi masalah biasa atau tidak biasa. Kalau setiap hari dibiasakan menulis, walaupun tidak mempunyai bakat, pasti bisa menulis. Begitu juga sebaliknya.
Oleh karenanya, terjadi perbedaan pendapat apakah menulis itu mudah atau sulit. Perbedaan ini berangkat dari cara menulis itu sendiri. Bagi yang mengatakan menulis itu mudah, karena memang menulis tidaklah sulit. Asal dibiasakan setiap hari menulis tersa sangat mudah. dan bagi yang mengatakan menulis itu sulit karena godaan untuk melanjutkan tulisan itu sangat besar. Jadi kuncinya ada pada kontinyuitas.
Menyadari hal tersebut saya terus menulis seperti di pagi ini. Walaupun tidak ada ide saya paksakan untuk tetap menulis. Yang saya tulis adalah apa yang ada di otak saya. Apapun bentuknya. Karena yang saya tulis setiap apa yang terlintas di otak, sudah barang tentu yang saya tulis terkadang tidak runtut dan bahkan tidak nyambung. Walaupun demikian saya berusaha tidak menghiraukannya. Saat ini fokus saya bukan bagus tidaknya hasil tulisan saya. Akan tetapi menulis sebanyak-banyaknya. Urusan bagus dan tidak bagus bisa diatur belakangan. Toh nanti kalau sudah terbiasa akan bagus dengan sendirinya.