Tampilkan postingan dengan label DAERAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DAERAH. Tampilkan semua postingan
Keluarga Korban Pembacokan Banyuning Laok Desak Kepolisian Ungkap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan Banyuning Laok Desak Kepolisian Ungkap Pelaku


Keluarga Korban Pembacokan Banyuning Laok Desak Kepolisian Ungkap Pelaku

KOKOPNEWS.ID - Muhammad Sahri, Adik kandung Sekdes Banyuning Laok Kecamatan Geger Bangkalan yang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal pada Sabtu 14 Januari yang lalu mendesak pihak kepolisian mengungkap pelaku pembacokan. 

Kepada media, Ketua Fraksi Partai Gerindra Bangkalan tersebut mengatakan bahwa kejadian yang menimpa kakaknya itu merupakan kejadian luar biasa. Sebagai negara hukum tentu siapapun yang melakukan pelanggram harus ditindak sesuai undang-undang yang berlaku. Pengungkapan Pelaku premanisme seperti yang menimpa kakaknya itu jangan sampai berlarut-larut.

Sahri juga mengatakan, sebelum pembacokan itu terjadi korban menerima ancaman melalui telepon dari nomor yang tak dikenal. Namun waktu itu pihak kelurga tidak menganggapnya sebagai ancaman serius.

Sebagai buntut dari pelaksanaan Pilkades di desa Banyuning Laok tidak hanya pembacokan dengan korban Basid yang terjadi. Sebelumnya juga sempat terjadi pembakaran konter ponsel milik Maryamah (30) pada Kamis 06/10/2016. 

Sebagaimana diberitakan, Basid menjadi korban pembacokan orang tak dikenal saat ia hendak pulang ke rumahnya. Ia di pepet dua orang lalu dibacok hingga bercucuran darah. 

Pembacokan yang terjadi di Jalan Raya Geger Bangkalan pada Sabtu, 14 Januari yang lalu tersebut membuat Basid mengalami luka parah pada bagian lengan kanan dan dilarikan ke RSUD Bangkalan lalu dirujuk ke Rumah Sakit Adi Husada Surabaya.

Setelah menjalani operasi, kondisi korban mulai membaik. Ia mulai sadar setelah sebelumnya mengalami koma.

Selengkapnya
Ratusan Tenaga Medis RSUD Bangkalan Lakukan Aksi Mogok Kerja

Ratusan Tenaga Medis RSUD Bangkalan Lakukan Aksi Mogok Kerja


Ratusan Tenaga Medis RSUD Bangkalan Lakukan Aksi Mogok Kerja

KOKOPNEWS.IDSejumlah tenaga medis yang meliputi bidan dan perawat di Rumah Sakit Daerah Syarifah Ambami Rato Ebhu, Bangkalan, Madura melakukan aksi mogok kerja pada Selasa 17/01/2017.

Hal ini mereka lakukan untuk menuntut pihak Rumah Sakit agar menunaikan pembayaran Dana Jasa Pelayanan yang belum dicairkan dari bulan Juli 2016. Itu artinya sudah 7 bulan dana ini belum dibayarkan.

Menurut mereka sebagaimana dikutip dari PortalMadura.com, pihak rumah sakit melakukan diskriminasi terhadap tenaga medis sebab dana yang belum dicairkan hanya dana pelayanan medis untuk Perawat dan bidan, sementara dan untuk dokter sudah cair.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Wakil Direktur RSUD Bangkalan, dr. Nununk belum bisa memberikan penjelasan terkait masalah ini. Ia menyuruh untuk menunggu derektur.
Selengkapnya
Penemuan Mayat Tanpa Kepala Gegerkan Warga

Penemuan Mayat Tanpa Kepala Gegerkan Warga


Penemuan Mayat Tanpa Kepala Gegerkan Warga

KOKOPNEWS.ID - Penemuan mayat tanpa kepala dalam keadaan mengambang di laut gegerkam warga kepualauan Raas, Sumenep Madura Jawa Timur.

Mayat yang sudah tidak utuh itu ditemukan oleh seorang nelayan asal Karang Nangka, Dulhasim (60) Kecamatan Raas. 

Penemuan mayat lelaki yang belum diketahui indentitasnya tersebut berawal saat Dulhasim dengan ditemani istrinya mau memasang jaring ikan di tempat itu. Namun keduanya mencium bau busuk. Lalu dia mencari asal bau tidak enak tersebut. Dan betapa kagetnya ketika dia tahu bau tidak sedap itu berasal dari mayat seseorang yang kondisknya sulit dikenali.

Tak lama kemudian Dulhasim melaporkan penemuannya kepada Kepala desa setempat lalu kepala desa melaporkannya ke polsek Raas.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat tersebut. Namun, pihak kepolisian masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut  dengan meminta keterangan saksi.

Mayat tersebut ditemukan menggunakan celana pendek biru tua, kaos warna putih dengan baju hem lengan panjang motif kotak-kotak coklat sebagaimana disebutkan oleh Kabag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanuddin sebagaimana dikutip dari Newsmadura.com.

Melalui ciri ciri tersebut Hasanuddin berharap jika ada warga yang merasa kehilangan keluarganya untuk melapor ke pihak kepolisian baik polsek setempat atau langsung ke Polres.

Selengkapnya
Aksi Demonatrasi HMI Di Depan Kantor Pemkab Bangkalan Diwarnai Aksi Bakar Ban

Aksi Demonatrasi HMI Di Depan Kantor Pemkab Bangkalan Diwarnai Aksi Bakar Ban


Aksi Demonatrasi HMI Di Depan Kantor Pemkab Bangkalan Diwarnai Aksi Bakar Ban

KOKOPNEWS.ID - Demonstrasi tahap dua yang dilakukan oleh massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bangkalan di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan pada Senin (16/01) berkhir dengan pembakaran tiga buah ban bekas.

Hal itu dilakukan karena upaya mereka masuk ke kantor Pemkab tidak berhasil karena ada penjagaan ketat oleh pihak kepolisian. Untuk meluapkan kekecewaan tersebut peserta aksi membakar tiga ban bekas.

Namun, aksi mereka tidak juga mendapat respon dari bupati akhirnya mereka berlaih ke kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Bangkalan yang juga mendapat pengawalan ketat kepolisian.

Aksi demonstrasi ini dilakukan karena menurut mereka pemerintah kabupaten Bangkalan yang dinahkodai Maimun Ibnu Fuad atau biasa dipanggil Ra Mumun telah gagal dalam menjalankan program kesejahteraan masyarakat.

Selengkapnya
Diduga Sebagai Buntut Pilkades, Sekdes Banyuning Laok Jadi Korban Pembacokan Dua Orang Tak Dikenal

Diduga Sebagai Buntut Pilkades, Sekdes Banyuning Laok Jadi Korban Pembacokan Dua Orang Tak Dikenal


Diduga Sebagai Buntut Pilkades, Sekdes Banyuning Laok Jadi Korban Pembacokan Dua Orang Tak Dikenal

KOKOPNEWS.ID - Pembacokan menggunakan senjata tajam (sajam) seperti Celurit, Parang dan lain senagainya kerap terjadi di Madura. Yang terbaru, Pembacokan oleh dua orang tak dikenal menimpa Basid 35 tahun, warga desa Banyuning Laok, Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan, Madura pada Sabtu 14 Januari 2017 sekitar pukul 17.00.

Pembacokan yang menimpa sekretaris desa (sekdes) Banyuning ini terjadi di jalan Raya Geger Kabupaten Bangkalan saat ia dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Tanpa diduga sebelumnya tiba-tiba ada dua orang yang tak dikenal memepet korban lalu membacoknya hingga bercucuran darah. Setelah melakukan aksinya kedua pelaku langsung meninggalkan tempat kejadian.

Dalam keadaan luka parah korban berhenti di rumah warga untuk minta pertolongan. Oleh warga korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkalan. Namun karena kondisinya cukup parah pihak rumah sakit menganjurkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Soetomo Surabaya.

Sampai berita ini dilansir motif pelaku masih belum diketahui. Pihak kepolisian masih berusaha melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif yang melatarbelakangi pembacokan ini. 

Namun, diduga kejadian tersebut sebagai buntut dari penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang II pada bukan Oktober tahun lalu.

Hal ini sebagaimana rumor yang berkembang di masyarakat Banyoning Laok. Menurut penuturan seorang warga yang tidak mau disebutkan identitasnya, Korban adalah orang yang dekat dengan kedua calon kepala desa yaitu Syafii dan Marid, 

Sebagaimana diketahui Pilkades Banyuning diikuti oleh tiga pasang calon, disamping kedua calon diatas ada satu lagi calon banyangan yang sengaja dicalonkan oleh Marid.

Kondisi desa Bamyuning sempat memanas. Penyebabnya Basid, sebagai korban menahan surat domisili Syafii. Setelah ditanyakan oleh tim pendukungnya, Basid sempat menghilang. 
Selengkapnya
Tak Kuat Menahan Cemburu, Aspari Tebas Muksin Dengan Celurit

Tak Kuat Menahan Cemburu, Aspari Tebas Muksin Dengan Celurit


Tak Kuat Menahan Cemburu, Aspari Tebas Muksin Dengan Celurit

KOKOPNEWS.ID - Kasus pembunuhan terhadap Muksin, warga Dusun Pacenan, Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan pada Jumat, 13 Januari 2016 akhirnya menemui titik terang. 

Pihak kepolisian berhasil mengungkap pelaku pembunuhan yang didasari oleh cemburu tersebut. Lelaki berumur 54 tahun yang ditemukan tidak bernyawa di tengah sawah itu dibunuh oleh Aspari, 58  tahun yang merupakan tetangga korban.

Kepala Bagian Humas Polres Bangakalan, Ajun Komisaris Bidaruddin mengatakan, Aspari ditangkap di rumah kepala desa, sebagaimana dikutip dari liputan6.com.

Kejadian berdarah itu berawal dari saat Aspari mau pergi ke suatu tempat yang kebetulan melewati persawahan, tempat Muksin bekerja. Melihat Muksin tengah sendirian, Aspari  mengingat kejadian beberapa waktu yang silam, mengenai gosip yang menyebar bahwa istrinya melakukan perselingkuhan dengan Muksin.

Karena tidak kuat menahan emosi akhirnya Aspari kembali ke rumah untuk mengambil celurit dan kembali ke tempat dimana Muksin berada. Sementara itu Muksin tidak menyadari kedatangan Aspari. Setelah mendekati Muksin, tanpa pikir panjang Aspari langsung menebaskan celuritnya pada area perut dan leher korban.

Melihat korban sudah tidak bernyawa, pelaku langsung meminggalkan tempat dan menuju rumah kepala desa dengan membawa celurit yang penuh dengan darah.

Pelaku menceritakan semua perbuatannya pada kepala desa. Setelah mendengar pengakuan pelaku, kepala desa melaporkannya kepada kapolsek melalui telepon. Tak lama kemudian petigas dari kepolisian menagkap pelaku.

Atas perbuatannya, Aspari dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal pidana seumur hidup.

Selengkapnya
Diduga Memukul Siswanya Kepala Sekolah Dilaporkan Ke Polisi

Diduga Memukul Siswanya Kepala Sekolah Dilaporkan Ke Polisi



Diduga Memukul Siswanya Kepala Sekolah Dilaporkan Ke Polisi

KOKOPNEWS.ID - Seorang kepala sekolah SDN Lawangan Daya III Pamekasan Indah F. dilaporkan ke polisi oleh orang tua siswa karena diduga melakukan pemukulan terhadap siswa berinisial DWP.

Sebagai pelaor, Rudi Kurniawan 33 dengan didampingi wali murin lain mendatangi polres Pamekasan pada Sela malam (10/1) dan langsung dimintai keterangan atas laporannya.

Korban diduga dipukul oleh pelaku karena mencuri gagang pancing. Waktu itu, Sabtu (7/1) korban dipanggil ke ruang Kasek kemudian rambutnya dijambak lalu dipukul pada bagian kepala. 

Karena kondisi badannya lemas dan panas korban diperiksa ke RSUD dr Slamet Martoridjo Pemekasan, Selasa (10/1).

Rudi mengaku kecewa kepada terlapor yang tindakannya terkesan menghakimi peserta didik sehingga berdampak pada kondisi korban yang mengkhawatirkan.

Menurut Rudi dampak dari pemukulan ini adalah korban sering muntah-muntah, sering merenung dan tidak mau makan. Melihat anaknya demikian Rudi khawatir akan terjadi apa-apa pada mental anaknya tersebut, apalagi hasil pemerikasaan dokter korban mengalami depresi.

Bukan hanya itu, pada saat tidur korban sering mengingau dan berteriak bukan dirinya yang mencuri. Hal ini menambah kekawatiran Rudi akan mental korabn.

Oleh sebab itu, Rudi bersama keluarga sepakat untuk melaporkan kasus ini ke polisi, tujuannya agar ada efek jera. Menurut Rudi anak-anak perlu dibimbing bukan malah dipukul.

Selengkapnya
Satu Lagi Bandar Sabu Di Arosbaya Bangkalan  Dibekuk Polisi

Satu Lagi Bandar Sabu Di Arosbaya Bangkalan Dibekuk Polisi

Satu Lagi Bandar Sabu Di Arosbaya Bangkalan  Dibekuk Polisi

KOKOPNEWS.ID - Pengedar dan bandar Sabu-Sabu seolah tidak ada jeranya. Padahal sudah banyak pengedar dan bandar yang telah dijebloskan ke penjara. Namun masih saja banyak masyarakat yang tergiur dengan barang haram tersebut.

Bangakalan adalah salah satu daerah yang menjadi surga bagi bandar pemakai sabu-sabu. Hal ini terlihat dari banyaknya pengedar yang telah dimasukkan ke jeruji besi.

Yang terbaru, Satuan Reserse Narkoba Polres Bangkalan Madura menangkap Suhdi, bandar narkoba jeni5 sabu. Pria asal Desa Sabiyan, Arosbaya tersebut ditangkap dirumahnya saat menimbang sabu pada Senin, 9 Januari 2017.

Kepala Polres Bangkalan, AKBP Anissullah M. Ridha mengatakan Suhdi ditangkap saat menimbang sabu dan menunggu pembeli.

Dalam penangkapan ini polisi menyita barang bukti sebanyak 19 bungkus sabu dengan berat 23,39 gram.  Penangkapan ini juga termasuk tangkapan besar diawal tahun.

Tidak mudah bagi polisi untuk menangkap Suhdi. Dibutuhkan waktu seminggu untuk merencanakan dan merancang penangkapan. Dalam waktu seminggu ini polisi melakukan pemantauan di rumah Suhdi sehingga akhirnya bisa ditangkap.

Sabu yang dimiliki Suhdi, sesuai pengakuannya kepada penyidik didapat dari Arifin, bandar kelas kakap asal Ketapang Sampang.

Sesuai Undang-undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Suhdi terancam kurungan 6 tahun.

Selengkapnya
Jawa Timur Darurat Pil Koplo

Jawa Timur Darurat Pil Koplo

Surabaya- Setelah sebelumnya dideklarasikan indonesia darurat narkoba sekarang di Jawa Timur darurat Pil Koplo. Bahkan yang menjadi sasaran tidak hanya orang dewasa tapi juga sudah menyasar pada remaja SMP bahkann SD. Para siswa SMP yang menjadi sasaran ini bukan hanya menjadi pengguna tapi juga banyak yang menjadi jaringan pengedar. Sebagian besar sebagai kurir pengantar. Para bandar memanfaatkan remaja yang masih kelas SMP ini untuk memperluas jaringannya.

Pil Koplo jenis Doble L yang paling banyak diminati oleh anak. Hal ini sebagaimana ditemukan oleh Yayasan Hotline Surabaya, subuah yayasan yang bergerak dibidang perlindungan anak.

Dampak dari mengkonsumsi pil koplo ini sangat besar sekali. Diantaranya anak terjerumus ke dalam seks bebas bahkan sebagian diantaranya hamil diluar nikah dan tentu akan berakibat putus sekolah. 

Anak sekolah yang mengkonsumsi pil koplo tingkatannya bervareasi. Ada yang masih coba-coba karena terpengaruh oleh lingkungan ada juga yang sudah sampai pada tingkat kecanduan. Untuk tahap pertama para bandar biasanya memberi secara cuma-cuma namun begitu para korban itu kecanduan disuruh membeli. Untuk anak anak yang masih tingkat SMP tentu tidak terlalu cukup uang. Oleh karenanya mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan pil tersebut bahkan dengan cara berhubungan seks sekalipun. 

Dikalangan pelajar menukar pil koplo dengan hubungan seks sering disebut TTS (Tubuh Tukar Sabu).Para pengguna perempuan rela berhubungan seks hanya demi mendapatkan pil koplo. Anak-anak yang sudah kecanduan inilah yang dimanfaatkan oleh para bandar untuk dijadikan pengedar dikalangan pelajar. Tentu harapannya disamping agar mudah mendapatkan pil koplo juga dijadikan lahan mendapatkan tambahan uang jajan.

Dari hasil peneletian Hotline Surabaya ditemukan bahwa 80 persen pelajar SMP pernah mengkonsumsi pil koplo double L. Peneletian ini dilakukan sejak 2014 sampai sekarang (2016). Model penelitian melalui pelatihan dan konseling. Saat ini ada 730 murid yang mengikuti pelatihan dari 15 SMP swasta di wilayah Surabaya.

Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelajar sudah pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Tentu hal ini membuat kita terperangah. Betapa kita selalu berharap bahwa pelajar kita itu nantinya akan menjadi pribadi yang bisa meneruskan perjuangan bangsa. Tapi dengan banyaknya peredaran pil koplo ditengah-tengah pelajar harapan itu semakin jauh. 

Perlu kerjasama semua pihak termasuk pihak sekolah, orang tua, institusi pendidikan  dan tentu aparat kepolisian untuk bahu membahu memberantas peredaran obat terlarang ditengah pelajar.  

Selengkapnya