Menulis Itu Mudah Kecuali Bagi Yang Malas
Menulis adalah kegiatan menuangkan ide atau gagasan kedalam bentuk tulisan sehingga bisa dibaca oleh orang lain. Kegiatan ini sarat
akan manfaat baik untuk diri penulis atau orang lain. Untuk diri penulis, secara sederhana dapat meringankan beban pikiran karena banyaknya ide atau gagasan yang apapila dibiarkan menumpuk akan berakibat pada kegalauan. Dengan menuliskan isi otak tersebut tentu pikiran jadi plong. Sedangkan manfaat menulis untuk orang lain, tentu akan menambah wawasan dan pengetahuan.
akan manfaat baik untuk diri penulis atau orang lain. Untuk diri penulis, secara sederhana dapat meringankan beban pikiran karena banyaknya ide atau gagasan yang apapila dibiarkan menumpuk akan berakibat pada kegalauan. Dengan menuliskan isi otak tersebut tentu pikiran jadi plong. Sedangkan manfaat menulis untuk orang lain, tentu akan menambah wawasan dan pengetahuan.
Walaupun begitu, tidak banyak orang yang bisa menulis dengan baik. Alasannya macam-macam, mulai dari tidak adanya ide yang mau ditulis, tidak ada waktu untuk menulis; entah karena repot atau pura-pura repot, sampai dengan sulitnya merangkai kata demi kata. Namun, sebenarnya itu hanya alasan yang dibuat-buat. Kok bisa?, ya iyalah.. Ide yang akan ditulis sebenarnya sudah ada disekeliling kita bahkan ada pada diri kita sendiri. Hanya seringkali kita tidak peka melihat realitas yang ada disekitar kita tersebut. Oleh sebab itu, agar ide itu muncul dengan mudah kita harus melatih kepekaan kita melihat realitas kehidupan sehari-hari.
Alasan kedua yang sering terlontar dari orang yang tidak mau menulis adalah banyaknya aktivitas kantor atau pekerjaan rumah. Sebanarnya menulis itu bisa dilakukan disela-sela waktu kesibukan kita. Bekerja tentu ada waktunya. Waktu 24 jam tidak mungkin dihabiskan dengan bekerja. Pasti ada waktu luang yang bisa digunakan untuk menulis. Bila kesibukan dijadikan alasan untuk tidak menulis sudah dipastikan dia hanya mencari pembenaran terhadap kemalasan mereka untuk menulis. Sebenarnya kita banyak mempunyai waktu luang, seperti waktu setelah sholat subuh. Kalau memang ada kemauan tentu waktu ini bisa digunakan menulis. Apalagi waktu sehabis subuh merupakan waktu diamana otak kita masih fresh.
Selain itu, alasan yang biasanya menjadi kambing hitam bagi orang yang malas menulis adalah sulitnya merangkai kata menjadi paragraf. Dan ketika mampu membuat tulisan sebanyak satu paragraf dia kesulitan untuk menambah paragraf baru. Ketika ide sudah muncul dan mulai dituangkan kedalam bentuk tulisan, kesulitan mengembangkan ide tersebut menjadi momok yang menakutkan bagi penulis pemula. Sebenarnya hambatan ini sudah biasa terjadi pada penulis pemula. Solusi untuk menghilangkan hambatan ini tiada lain kecuali hanya berlatih terus menerus tanpa henti.
Kemampuan merangkai kata menjadi paragraf akan terus berkembang seiring dengan intensitas seseorang melakukan kegiatan menulis. Semakin sering menulis maka kemampuan menulis yang kita miliki pasti akan berkembang hingga akhirnya tidak ada kesulitan berarti bagi kita ketika hendak membuat tulisan.
Jadi, menulis itu bukan masalah bakat tapi lebih kepada seberapa sering kita melakukan aktivitas ini. Oleh sebab itu, berlatihlah terus dan jangan hiraukan hambatan apapun yang akan menghadang ketika menulis. Jadi kunci sukses menulis itu hanya satu yaitu latihan sesering mungkin.
Jadi, menulis itu bukan masalah bakat tapi lebih kepada seberapa sering kita melakukan aktivitas ini. Oleh sebab itu, berlatihlah terus dan jangan hiraukan hambatan apapun yang akan menghadang ketika menulis. Jadi kunci sukses menulis itu hanya satu yaitu latihan sesering mungkin.
Ketika memulai menulis jangan hiraukan masalah teori. Yang terpenting menulis sebanyak-banyaknya sampai semua isi otak kita tertuang. Setelah semua isi otak habis baru membacanya dari awal sambil mengoreksi dan memperbaikinya apabila ada kesalahan.
Selain itu, membaca sangat membantu kita dalam kegiatan menulis. Menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak boleh dipisahkan. Melalui membaca wawasan akan bertambah. Dan melalui membaca seringkali ide tulisan muncul. Disamping itu, membaca dapat memperkaya kosa kata yang kita miliki. Sehingga kata demi kata yang kita tuangkan tidak monoton karena kita mempunyai banyak simpanan kosa kata. Melalui membaca pula, sedikit banyak kita bisa meniru gaya penulis yang sudah handal untuk kemudian kita terapkan dalam kegiatan menulis yang kita laksanakan.
Meniru disini bukan berarti kita menjiplak gaya menulis orang lain secara total akan tetapi dalam proses berlatih dimana kita masih belum mempunyai gaya menulis yang paten tidak ada salahnya apabila kita meniru gaya orang lain. Seiring dengan seringnya kita menulis maka akan muncul gaya sendiri yang khas.
Meniru disini bukan berarti kita menjiplak gaya menulis orang lain secara total akan tetapi dalam proses berlatih dimana kita masih belum mempunyai gaya menulis yang paten tidak ada salahnya apabila kita meniru gaya orang lain. Seiring dengan seringnya kita menulis maka akan muncul gaya sendiri yang khas.
Oleh sebab itu, menulis sebenarnya sangat mudah dan siapa saja bisa melakukannya. Ide menulis sudah ada disekeliling kita tinggal bagaimana melatih kepekaan kita atas realitas tersebut. Kesulitan menuangkan ide yang ada pada otak akan hilang seiring dengan intensitas latihan yang kita lakukan. Selain, itu membaca adalah kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menulis. Mustahil bisa menulis kalau tidak disertai kebiasaan membaca. Dengan membaca pengetahuan akan semakin bertambah dan menambah kekayaan kosa kata yang kita miliki sehingga tulisan yang kita buat tidak monoton.