Kita Harus Menulis, Ini Alasannya
KokopNews - Media menulis bertaburan di sekeliling kita. Pun diri kita sudah terbiasa dengan aktivitas ini. Tapi kenapa tidak banyak dari kita yang menekuni dunia ini dengan lebih serius. Kita Harus Menulis, Tau kenapa? Ini Alasannya!
Di zaman yang serba canggih ini menulis merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dari keseluruhan aktivitas manusia. Hal ini dibuktikan dengan semakin meratanya masyarakat yang menggunakan HP yang salah satu fungsinya adalah menulis pesan pendek. Lebih-lebih belakangan ini masyarakat sudah semakin dimanjakan dengan hadirnya Smartphone.
Melalui ponsel pintar ini kita tidak hanya diberi fasilitas sms tapi juga bisa berselancar di dunia internet yang tidak ada di zaman HP jadul. Kegiatan yang banyak digandrungi oleh masyarakat pada ponsel pintarnya adalah berinteraksi dengan sosial media yang paling trend saat ini adalah Facebook dan Twiter.
Penggunaan HP untuk menulis yang awalnya hanya terbatas pada pengiriman pesan pendek sekarang jauh lebih komplit. Di Facebook kita bisa berbagi cerita, pengalaman atau bahkan permasalahan remeh temeh yang kita posting di dinding dan bisa dibaca oleh orang banyak, fasilitas yang tidak ditemui pada HP jadul.
Memang sebagian besar masyarakat menggunakan sosial media dengan hanya menulis pengalaman, informasi atau kegiatan hariannya menggunakan kalimat pendek. Umumnya hanya beberapa kata. Namun seiring dengan perkembangannya mulai banyak masyarakat yang menulis lebih panjang. Ada yang menulis Cerpen, Opini, Kalam Hikmah, Berita dan lain-lain.
Tidak hanya itu, media sosial yang awalnya dipersempit hanya mengarah pada situs pertemanan seperti Facebook, Twitter, Instagram sekarang pemaknaannya semakin berkembang. Blog yang sebelumnya oleh masyarakat tidak digolongkan dengan media sosial karana tidak memberi ruang yang luas untuk berinteraksi dengan orang lain. sekarang mulai diakui sebagai salah satu media sosial.
Dari paparan diatas terlihat bahwa menulis adalah kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan oleh masyarakat. Setiap mengalami apapun dalam kehidupan sehari-hari selalu dituliskan di media sosial. Hanya dari sekian banyak masyarakat yang menulis di media sosial masih sedikit yang membagikan informasi, pengetahuan, pengalaman dengan ditulis secara baku dan terstruktur.
Hal ini disebabkan oleh kekurang pahaman mereka terhadap manfaat menulis itu. Tentu yang dimaksdu menulis disini adalah menulis artikel, opini, cerpen atau bentuk tulisan lain yang bisa dibuat referensi, renungan, atau tambahan pengetahuan yang lengkap. Oleh karenanya, saya akan memaparkan manfaat dan alasan kenapa kita harus menulis.
Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan menulis itu bekerja untuk keabadian. Dengan menulis sesorang akan menjadi abadi sekalipun jasadnya sudah tiada. Karena tulisan yang pernah dibuatnya semasa hidup akan tetap dibaca dan dinikmati oleh generasi masyarakat. Orang yang menulis akan tetap abadi berkat karya-karyanya.
Ada bebrapa manfaat praktis yang bisa dijadikan alasan kenapa harus menulis sebagaimana berikut ini;
Kenyataan menunjukkan bahwa menulis bisa menghilangkan stres. Silahkan anda percaya atau tidak yang jelas dengan menulis semua apa yang menjadi beban di kepala akan tercurah yang pada gilirannya kepala yang awalnya berat setelah menulis menjadi ringan dan plong. Rasa ingin marah, benci, galau dan masalah kehidupan lain yang menyebabkan stres akan hilang mengikuti kata yang kita tuliskan pada kertas.
Mungkin anda menganggap ini terlalu mengada-ngada saya pun tidak memaksa anda harus percaya pada apa yang saya katakan. Silahkan anda praktekkan dulu sebelum mempercayai omongan saya.
Atau mungkin anda berkata bahwa untuk menghilangkan stres ada yang lebih dahsyat dari menulis. Mencurahkan secara langsung permasalahan yang dialami pada teman dekat adalah solusi paling ampuh dari sekedar menulis.
Anda tidak salah bahwa memang ada banyak cara menghilangkan stres namun ingat tidak semua permasalahn pribadi perlu diceritakan pada orang lain termasuk pada teman dekat. Ada bagian tertentu yang tidak bisa diceritakan. Nah, pada bagian inilah menulis merupakan satu-satunya cara untuk mencurahkan segala beban yang ada. Kertas yang kita buat sebagai media menulis akan setia menampung semua apapun yang ingin kita curahkan. Ia tidak pernah protes tentang banyaknya curahan yang harus ditampungnya. Oleh karena itu, menulislah disaat anda stres.
Dengan menulis otak akan bergerak menuju lintasan terjauh yang tidak dibayangkan sebelumnya. Ia akan mencari dan terus mencari apapun yang bisa ia capai. Otak berusaha mengingat-ingat pengalaman pada masa lalu sehingga jika ditulis akan menghasilkan sejarah kehidupan yang siapa tahu bermanfaat untuk menjalani kehidupan selanjutnya, lebih-lebih bermanfaat untuk orang lain. Ke masa depan otak akan mencari konsep hidup yang yang harus dipedomani dalam rangka meraih kehidupan yang lebih bermanfaat.
Ini hanya sekedar penyemangat nomor sekian, bukan tujuan utama dari menulis. Menulis tetaplah aktivitas mulia yang tujuannya untuk memberi manfaat pada orang banyak. Kalau kemudian kita membiasakan menulis bahkan sampai menghasilkan karya yang layak cetak maka ini tidak lebih dari sekedar bonus yang tidak bisa mengalahkan tujuan utama dari menulis itu sendiri.
Itulah sebagian alasan kenapa kita harus menulis. Paparan ini tidak dimaksudkan untuk memberi ceramah akan tetapi hanya sekedar pengingat untuk diri saya seniri agar senantiasa termotivasi untuk terus belajar menulis.
Gambar: pixabay |
Di zaman yang serba canggih ini menulis merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dari keseluruhan aktivitas manusia. Hal ini dibuktikan dengan semakin meratanya masyarakat yang menggunakan HP yang salah satu fungsinya adalah menulis pesan pendek. Lebih-lebih belakangan ini masyarakat sudah semakin dimanjakan dengan hadirnya Smartphone.
Melalui ponsel pintar ini kita tidak hanya diberi fasilitas sms tapi juga bisa berselancar di dunia internet yang tidak ada di zaman HP jadul. Kegiatan yang banyak digandrungi oleh masyarakat pada ponsel pintarnya adalah berinteraksi dengan sosial media yang paling trend saat ini adalah Facebook dan Twiter.
Penggunaan HP untuk menulis yang awalnya hanya terbatas pada pengiriman pesan pendek sekarang jauh lebih komplit. Di Facebook kita bisa berbagi cerita, pengalaman atau bahkan permasalahan remeh temeh yang kita posting di dinding dan bisa dibaca oleh orang banyak, fasilitas yang tidak ditemui pada HP jadul.
Memang sebagian besar masyarakat menggunakan sosial media dengan hanya menulis pengalaman, informasi atau kegiatan hariannya menggunakan kalimat pendek. Umumnya hanya beberapa kata. Namun seiring dengan perkembangannya mulai banyak masyarakat yang menulis lebih panjang. Ada yang menulis Cerpen, Opini, Kalam Hikmah, Berita dan lain-lain.
Tidak hanya itu, media sosial yang awalnya dipersempit hanya mengarah pada situs pertemanan seperti Facebook, Twitter, Instagram sekarang pemaknaannya semakin berkembang. Blog yang sebelumnya oleh masyarakat tidak digolongkan dengan media sosial karana tidak memberi ruang yang luas untuk berinteraksi dengan orang lain. sekarang mulai diakui sebagai salah satu media sosial.
Dari paparan diatas terlihat bahwa menulis adalah kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan oleh masyarakat. Setiap mengalami apapun dalam kehidupan sehari-hari selalu dituliskan di media sosial. Hanya dari sekian banyak masyarakat yang menulis di media sosial masih sedikit yang membagikan informasi, pengetahuan, pengalaman dengan ditulis secara baku dan terstruktur.
Hal ini disebabkan oleh kekurang pahaman mereka terhadap manfaat menulis itu. Tentu yang dimaksdu menulis disini adalah menulis artikel, opini, cerpen atau bentuk tulisan lain yang bisa dibuat referensi, renungan, atau tambahan pengetahuan yang lengkap. Oleh karenanya, saya akan memaparkan manfaat dan alasan kenapa kita harus menulis.
Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan menulis itu bekerja untuk keabadian. Dengan menulis sesorang akan menjadi abadi sekalipun jasadnya sudah tiada. Karena tulisan yang pernah dibuatnya semasa hidup akan tetap dibaca dan dinikmati oleh generasi masyarakat. Orang yang menulis akan tetap abadi berkat karya-karyanya.
Ada bebrapa manfaat praktis yang bisa dijadikan alasan kenapa harus menulis sebagaimana berikut ini;
Menulis Menghilangkan Stres
Kenyataan menunjukkan bahwa menulis bisa menghilangkan stres. Silahkan anda percaya atau tidak yang jelas dengan menulis semua apa yang menjadi beban di kepala akan tercurah yang pada gilirannya kepala yang awalnya berat setelah menulis menjadi ringan dan plong. Rasa ingin marah, benci, galau dan masalah kehidupan lain yang menyebabkan stres akan hilang mengikuti kata yang kita tuliskan pada kertas. Mungkin anda menganggap ini terlalu mengada-ngada saya pun tidak memaksa anda harus percaya pada apa yang saya katakan. Silahkan anda praktekkan dulu sebelum mempercayai omongan saya.
Atau mungkin anda berkata bahwa untuk menghilangkan stres ada yang lebih dahsyat dari menulis. Mencurahkan secara langsung permasalahan yang dialami pada teman dekat adalah solusi paling ampuh dari sekedar menulis.
Anda tidak salah bahwa memang ada banyak cara menghilangkan stres namun ingat tidak semua permasalahn pribadi perlu diceritakan pada orang lain termasuk pada teman dekat. Ada bagian tertentu yang tidak bisa diceritakan. Nah, pada bagian inilah menulis merupakan satu-satunya cara untuk mencurahkan segala beban yang ada. Kertas yang kita buat sebagai media menulis akan setia menampung semua apapun yang ingin kita curahkan. Ia tidak pernah protes tentang banyaknya curahan yang harus ditampungnya. Oleh karena itu, menulislah disaat anda stres.
Menulis Menjadi Obat Pikun
Pada poin kedua ini anda harus percaya bahwa menulis itu menghindarkan kita dari penyakit pikun. Menulis, lebih dari sekedar membaca, dapat menggerakkan otak sehingga tetap berfungsi sebagaimana mesatinya. Fungsi otak adalah untuk berpikir yang jika lama tidak digunakan maka kan menjadi beku.Dengan menulis otak akan bergerak menuju lintasan terjauh yang tidak dibayangkan sebelumnya. Ia akan mencari dan terus mencari apapun yang bisa ia capai. Otak berusaha mengingat-ingat pengalaman pada masa lalu sehingga jika ditulis akan menghasilkan sejarah kehidupan yang siapa tahu bermanfaat untuk menjalani kehidupan selanjutnya, lebih-lebih bermanfaat untuk orang lain. Ke masa depan otak akan mencari konsep hidup yang yang harus dipedomani dalam rangka meraih kehidupan yang lebih bermanfaat.
Sebaliknya, tanpa menulis otak menjadi nganggur, fungsi utamanya untuk berpikir terabaikan yang pada gilirannya akan membeku. Inilah fase pikun itu terjadi.
Menjadi Jalan Masuknya Rizqi
Ini hanya sekedar penyemangat nomor sekian, bukan tujuan utama dari menulis. Menulis tetaplah aktivitas mulia yang tujuannya untuk memberi manfaat pada orang banyak. Kalau kemudian kita membiasakan menulis bahkan sampai menghasilkan karya yang layak cetak maka ini tidak lebih dari sekedar bonus yang tidak bisa mengalahkan tujuan utama dari menulis itu sendiri.
Itulah sebagian alasan kenapa kita harus menulis. Paparan ini tidak dimaksudkan untuk memberi ceramah akan tetapi hanya sekedar pengingat untuk diri saya seniri agar senantiasa termotivasi untuk terus belajar menulis.